🦔 Ayat Alquran Tentang Uang

PerilakuEkonomi dalam Pandangan Alquran . 3 Januari 2014 12:03 Diperbarui: 24 Juni sebagaimana dinyatakan ayat Al Quran dimaksud. Pada hakikatnya pandangan Islam terhadap uang dan harta amat positif. yang secara harfiah berarti "kelebihan yang bersumber dari Allah". Salah satu ayat yang menunjukan ini adalah "Apabila kamu telah
The paper deals with assets in the perspective of Alqur’an. It consists of the definition of assets, position of assets inAlquran, orders for seeking property, ownership in the views of Alquran, procedures for acquisition and distribution of assets inAlquran. The paper is in the form of literature studies that was conducted by reviewing related books, journals, magazines and articles. It was revealed several things, as the followings 1 Assets are objects that can be owned, controlled, cultivated, and transferred, both tangible and intangible objects, both registered and unregistered objects, both movable and immovable objects and rights that have economic value; 2 Assets have a very important position in the Qur'an, as proven by the word mall in the Qur'an for 86 times in 79 quranic verses in 38 surah; 3 Orders to work or look for treasures are stated in Alqur’an, such as in surah At-taubah verse 105, Al-Mulk verse 15, Al-Ankabut verse 69, and Az-Zumar verse 39; 4 The absolute owner of the mallor everythingon this earth is Allah SWT, and human ownership is only relative. It means humans are only ones who have rights for managing and utilizing it as it is; 5 Obtaining mall can be done in various ways, including halal a'mal or ma'isyah. Then, the characteristics distribution of mall are fair and honest, because even in the smallest deeds we do, all will be accounted for in the hereafter. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free HARTA DALAM PERSPEKTIF ALQURAN STUDI TAFSIR AYATAYAT EKONOMITREASURES IN THE PERSPECTIVE OF ALQURAN INTERPRETATION OF ECONOMIC VERSES Sarmiana BatubaraSTAI Barumun Raya SibuhuanJl. Kihajar Dewantara No. 47-B Sibuhuan Padang Lawassyarmabatubara diterima 02 Juli 2018, di-review 01 Agustus 2018, disetujui 09 Nopember 2018Abstract The paper deals with assets in the perspective of Alquran. It consists of the deinition of assets, position of assets in Alquran, orders for seeking property, ownership in the views of Alquran, procedures for acquisition and distribution of assets in Alquran. The paper is in the form of literature studies that was conducted by reviewing related books, journals, magazines and articles. It was revealed several things, as the followings 1 Assets are objects that can be owned, controlled, cultivated, and transferred, both tangible and intangible objects, both registered and unregistered objects, both movable and immovable objects and rights that have economic value; 2 Assets have a very important position in the Qur’an, as proven by the word mall in the Qur’an for 86 times in 79 quranic verses in 38 surah; 3 Orders to work or look for treasures are stated in Alqur’an, such as in surah At-taubah verse 105, Al-Mulk verse 15, Al-Ankabut verse 69, and Az-Zumar verse 39; 4 The absolute owner of the mallor everything on this earth is Allah Swt, and human ownership is only relative. It means humans are only ones who have rights for managing and utilizing it as it is; 5 Obtaining mall can be done in various ways, including halal a’mal or ma’isyah. Then, the characteristics distribution of mall are fair and honest, because even in the smallest deeds we do, all will be accounted for in the treasures, Qur’an, interpretation, economic verses Abstrak Jurnal ini berjudul Harta Dalam Perspektif Alquran Studi Tafsir Ayat-Ayat Ekonomi. Adapun pembahasan dalam tulisan ini terdiri dari pengertian harta, kedudukan harta dalam Alquran, perintah mencari harta, kepemilikan dalam pandangan Alquran, tatacara perolehan dan pendistribusian harta dalam Alquran. Jurnal ini berbentuk kajian kepustakaan, yaitu dengan menelaah buku-buku, jurnal, majalah dan artikel yang berkaitan dengan tulisan ini. Dalam tulisan ini diungkapkan kepemilikan relatif dalam ekonomi Islam. Kesimpulan pembahasan ini yaitu 1 Harta adalah benda yang dapat dimiliki, dikuasai, diusahakan, dan dialihkan, baik benda berwujud maupun tidak berwujud, baik benda terdaftar maupun tidak terdaftar, baik benda bergerak maupun tidak bergerak dan hak yang mempunyai nilai ekonomis. 2 Harta memiliki kedudukan yang sangat penting di dalam Alquran, terbukti kata mal dalam Alquran disebut sebanyak 86 kali pada 79 ayat dalam 38 surah. 3 Perintah bekerja atau mencari harta terdapat di dalam Alquran diantaranya pada surah At-taubah ayat 105, Al-Mulk ayat 15, Al-Ankabut ayat 69, bekerjalah sesuai dengan potensi dan kemampuanmu masing-masing Az-Zumar ayat 39. 4 Pemilik mutlak harta atau segala sesuatu yang ada di muka bumi ini adalah Allah Swt, kepemilikan manusia hanya relatif. 5 Cara perolehan harta dapat dilakukan dengan berbagai macam, antara lain melalui usaha a’mal atau mata pencaharian ma’isyah yang halal sesuai dengan aturan Allah Swt. Karakteristik pendistribusian adalah adil dan jujur, karena dalam Islam sekecil apapun perbuatan yang kita lakukan, semua akan dipertanggungjawabkan di akhirat kelak. Pelaksanaan distribusi bertujuan untuk saling memberi manfaat dan menguntungkan satu sama lain. Kata kunci harta, Alquran, tafsir, ayat-ayat ekonomi Jurnal Imara140 Sariana BatbaraPENDAHULUANHarta pada hakikatnya merujuk pada semua parameter sumber-sumber alam. Menurut pandangan Alquran, itu adalah nikmat Allah SWT, alat-alat provisi perlengkapan, kesenangan dan kebanggaan. Harta bukanlah sesuatu yang buruk. Alquran menyatakan bahwa ia adalah sesuatu yang baik khair dan juga sebagai alat yang membantu kehidupan manusia. Alquran banyak menekankan untuk mempergunakan kekayaan yang dimiliki dalam hal-hal yang menyebut kata Al-Mal harta tidak kurang dari 86 kali. Penyebutan berulang-ulang terhadap sesuatu di dalam Alquran menunjukkan adanya perhatian khusus dan penting terhadap sesuatu itu. Harta merupakan bagian penting dari kehidupan yang tidak dipisahkan dan selalu diupayakan oleh manusia dalam kehidupannya terutama di dalam memandang keinginan manusia untuk memperoleh, memiliki, dan memanfaatkan harta sebagai sesuatu yang lazim, dan urgen. Harta diperoleh, dimiliki, dan dimanfaatkan manusia untuk memenuhi hajat hidupnya, baik bersifat materi maupun non materi. Manusia berusaha sesuai dengan naluri dan kecenderungan untuk mendapatkan harta. Dalam memperoleh harta, manusia harus tetap pada syari’at, Rasulullah Saw sangat konsern dengan persoalan yang menyangkut dengan kepemilikan harta kekayaan. Beliau sangat memperhatikan dari mana seorang memperoleh harta. Dalam ekonomi kapitalis manusia dibebaskan untuk memperoleh harta benda atau kekayaan sebanyak-banyaknya dengan berbagai cara walaupun dengan cara mengeksploitasi orang lain. Sistem ini akan menimbulkan banyak jurang yang sangat dalam antara orang kaya dengan orang memandang harta sebagai sarana bagi manusia untuk mendekatkan diri kepada Khaliq-Nya, bukan tujuan utama yang dicari dalam kehidupan. Dengan keberadaan harta, manusia diharapkan memiliki sikap derma yang memperkokoh sifat kemanusiannya. Jika sikap derma ini berkembang, maka akan mengantarkan manusia kepada derajat yang mulia, baik di sisi Tuhan maupun terhadap sesam karena itu, harta dalam perspektif Alquran sangat menarik untuk dibahas lebih lanjut dalam tulisan ini. Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik membahas dengan rumusan masalah sebagai berikut1. Pengertian harta dalam Kedudukan harta dalam Perintah mencari Kepemilikan dalam pandangan Tata cara perolehan dan pendistribusian harta dalam AlquranTujuan PenulisanBerdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan pembahasan ini adalah1. Untuk mengetahui pengertian harta dalam Alquran2. Untuk mengetahui kedudukan harta dalam Alquran Volume 2, Nomor 2, Desember 2018Hara dalam Perspektif Alquran Stdi Tafsir Ayat-Ayat Ekonomi 141 3. Untuk mengetahui perintah mencari harta dalam Alquran4. Untuk mengetahui bagaimana kepemilikan dalam pandangan Alquran5. Untuk mengetahui tatacara perolehan dan pendistribusian harta dalam AlquranMETODE PENELITIANPenelitian ini termasuk jenis penelitian kepustakaan library research dengan pendekatan kualitatif. Untuk memperoleh informasi tentang berbagai aspek yang berkaitan dengan persoalan penelitian, yaitu dengan menelaah buku-buku atau sumber-sumber lainnya tentang topik penelitian. Hasil penelaahan disusun berdasarkan tujuan dari penelitian DAN HASILPengeran HartaHarta dalam Alquran disebut dengan Al-Mal jamaknya Al-Amwal yang secara literal artinya cenderung pada, condong pada, doyong, miring, suka, senang, simpati kepada, menyokong, membantu, melangkah menuju, menyimpang dari, mengelak, berpihak pada dan mengalahkan Warson, 1984 1469-1470. Al-Mal khususnya uang merupakan sesuatu yang membuat semua dan setiap orang menjadi suka, bahkan tidak sedikit menggapainya dengan menghalalkan segala terminiologi syariat, Al-Mal adalah sesuatu yang menurut tabiatnya orang merasa senang dengannya dan memungkinkan pengawetannya dalam kurun waktu tertentu sampai ketika diperlukan pada waktunya nanti Mardani, 2013 59.Menurut Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah pasal 1 ayat 9 Amwal harta adalah benda yang dapat dimiliki, dikuasai, diusahakan, dan dialihkan, baik benda berwujud maupun tidak berwujud, baik benda terdaftar maupun tidak terdaftar, baik benda bergerak maupun tidak bergerak dan hak yang mempunyai nilai ekonomis Mardani, 2013 59.Dilihat dari jenisnya Amwal dibedakan kedalam dua macam, ada yang berbentuk mata uang yang lazim disebut Al-Nuqud dan ada pula yang berbentuk barang/benda dan jasa yang disebut Al-Arudh. Al-Nuqud adalah harta yang berbentuk mata uang atau sejenisnya seperti emas, perak, dinar, dirham, uang giral, uang kartal dan lain-lain. Sedangkan Al-Arudh adalah harta yang tidak berbentuk mata uang seperti tumbuh-tumbuhan, perkebunan, atau pertanian, binatang ternak, benda tidak bergerak tanah, rumah dan termasuk hak Harta dalam AlquranKata mal dalam Alquran disebut sebanyak 86 kali pada 79 ayat dalam 38 surah. Satu jumlah yang cukup banyak menghiasi sepertiga surah-surah Alquran. Dari 86 kata mal itu terdapat 25 kata berbentuk mufrad dengan berbagai lafal, selanjutnya 61 kali dalam bentuk isim jama’ amwal dan jumlah ini belum termasuk kata-kata yang semakna dengan mal seperti rizq, mata’ dan kanz perbendaharan Tarigan, 2016 82. Penyebutan berulang-ulang terhadap sesuatu di dalam Alquran menunjukkan adanya perhatian khusus dan penting terhadap sesuatu itu. Dengan demikian harta memiliki kedudukan yang sangat penting di dalam Alquran, salah satu ayat Alquran yang berkaitan dengan kedudukan harta terdapat pada surah Al-Kahi ayat 46 Jurnal Imara142 Sariana Batbaraﻼَﻣَأ ٌﺮْـﻴَﺧَو ﺎًﺑاَﻮَـﺛ َﻚﱢﺑَر َﺪْﻨِﻋ ٌﺮْـﻴَﺧ ُتﺎَِﳊﺎ ﱠﺼﻟاHarta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan Al-Kahi [18] 46Kata Al-Mal yang di posisikan sebagai zinah, berfungsi sebagai perhiasan dunia yang kerap melalaikan manusia dari mengingat Allah SWT. Allah Swt menjelaskan bahwa yang menjadi kebanggaan manusia di dunia ini adalah harta benda dan anak-anak, karena manusia sangat memperhatikan keduanya. Banyak harta dan anak dapat memberikan kehidupan dan martabat yang terhormat kepada orang yang memiliknya. Namun karena harta dan anak pula orang menjadi takabbur dan merendahkan orang lain. Allah Swt menegaskan bahwa keduanya hanyalah perhiasan hidup duniawi. Padahal manusia sudah menyadari bahwa keduanya akan segera binasa dan tidak patut dijadikan bahan kesombongan. Dalam urutan ayat ini harta didahulukan dari anak, padahal anak lebih dekat ke hati manusia, karena harta sebagai perhiasan lebih sempurna dari pada anak. Harta dapat menolong orang tua dan anak setiap waktu dan dengan harta itu pula kelangsungan hidup keturunan dapat terjamin. Kebutuhan manusia terhadap harta lebih besar dari pada kebutuhannya kepada anak, tetapi tidak sebaliknya Tarigan, 2016 82. M. Quraish Shihab mengomentari ayat di atas menyatakan, setelah ayat yang lalu melukiskan keadaan dan sifat dunia dengan segala gemerlapnya. Ayat ini menyebut dua dari hiasan dunia yang seringkali dibanggakan manusia dan mengantarnya lengah dan angkuh. Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia. Kesemuanya tidak abadi dan bisa memperdaya manusia, tetapi amal yang kekal karena dilakukan karena Allah Swt lagi saleh, yakni sesuai dengan tuntunan agama dan bermanfaat adalah lebih baik untuk kamu semua pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik dan lebih dapat diandalkan untuk menjadi harapan Shihab, 2002 70.Selanjutnya penggunaan terminologi Al-Baqiyat Al-Shalihat di ujung ayat tidak dimaksudkan untuk meremehkan anak dan harta. Penggunaan kata Al-Baqiyat yang bermakna kekal hanya ingin membuat perbandingan. Jika ingin meraih kebahagiaan dunia, harta dan anak-anak merupakan sebuah keniscayaan. Hanya saja jika yang ingin di peroleh adalah kebahagiaan yang hakiki, kebahagiaan bersama Allah Swt, pilihlah satu-satunya adalah amal saleh. Andaipun ia menggunakan hartanya sebagai media amal saleh itu bukan disebabkan oleh hartanya, melainkan oleh amalnya yang mensedekahkan atau menginfakkan hartanya. Kendati pun ia memiliki anak yang saleh, itu juga hasil dari amalnya dalam upaya membentuk anak-anak yang saleh Shihab, 2002 70.Dari ayat di atas dapat dipahami bahwa harta merupakan bagian penting dari kehidupan yang tidak dipisahkan dan selalu diupayakan oleh manusia dalam kehidupannya terutama di dalam Islam. Setiap manusia memerlukan adanya harta, ia adalah penopang bagi kehidupan di dunia. Selain itu ia juga menjadi penolong sekaligus beban bagi para pemiliknya di akhirat kelak. Tidak ada seorangpun yang tidak membutuhkan harta. Bahkan seseorang rela pergi pagi pulang petang hanya untuk mendapatkan harta. Tidak Volume 2, Nomor 2, Desember 2018Hara dalam Perspektif Alquran Stdi Tafsir Ayat-Ayat Ekonomi 143 jarang terjadi pertengkaran dan nyawa melayang hanya karena memperebutkan harta. Setiap orang pada dasarnya menyenagi harta sebagaimana disebutkan Alquran dalam surah Al-Fajr ayat 20ﺎَﲨ ﺎﺒُﺣ َلﺎَﻤْﻟا َنﻮﱡﺒُِﲢَوDan kamu mencintai harta benda dengan kecintaan yang berlebihan Al-Fajr [89] 20Karena cintanya yang berlebihan terhadap harta, maka banyak orang siap melakukan apa saja penipuan, penggelapan, pencurian, perjudian, penyuapan, perampokan, korupsi, dan lain-lain. Namun demikian, Alquran memberikan rambu-rambu tertentu untuk memperoleh satu yang perlu di catat, lewat ayat ini, Alquran tidak hanya menyatakan harta itu penting tetapi juga mengakui bahwa harta itu adalah zinah atau perhiasan. Karenanya setiap orang akan berjuang untuk mendapatkan harta tersebut, tentunya dengan cara-cara yang dibenarkan dalam pandangan Islam adalah sebagai wasilah atau sarana untuk mencapai kebaikan dan perhiasan hidup serta sendi kesejahteraan dan kemaslahatan hidup manusia. Harta menempati kedudukan yang sangat penting, Islam menempatkan harta sebagai salah satu dari lima kebutuhan pokok dalam kehidupan yang harus dipelihara Ad-Dharuriyah Al-Khamsah. Ad-dharuriyah Al-khamsah secara berurutan meliputi memelihara agama, jiwa, keturunan, akal dan harta Rozalinda, 2014 42.Meskipun harta menempati urutan kelima dari semua aspek Ad-Dharuriyah Al-Khamsah, ia sesuatu yang urgen dalam memelihara keempat aspek lainnya. Misalnya melaksanakan shalat sebagai bentuk perwujudan memelihara agama membutuhkan pakaian untuk menutup aurat. Makan dan minum dalam rangka memelihara jiwa dapat dipenuhi dengan harta. Memelihara keturunan dengan melaksanakan pernikahan itupun di capai dengan harta. Memelihara akal dengan cara menuntut ilmu adalah dengan harta. Jadi, harta merupakan sesuatu yang sangat vital dalam kehidupan manusia. Perintah Mencari HartaBekerja merupakan itrah dan sekaligus merupakan identitas manusia, sehingga bekerja yang didasarkan dan didorong oleh semangat iman, bukan saja menunjukkan kepribadian seorang muslim, tetapi sekaligus meninggikan martabat dirinya sebagai khalifah di bumi bekerja atau mencari harta terdapat di dalam Alquran diantaranya pada surah At-Taubah ayat 105َنﻮُﻨِﻣْﺆُﻤْﻟاَو ُﻪُﻟﻮ ُﺳَرَو ْﻢُﻜَﻠَﻤَﻋ ُﷲا ىَﺮَـﻴَﺴَﻓ اﻮُﻠَﻤْﻋا ِﻞُﻗَوﺎَِﲟ ْﻢُﻜُﺌﱢﺒَﻨُـﻴَـﻓ ِةَدﺎَﻬﱠﺸﻟاَو ِﺐْﻴَﻐْﻟا ِِﱂﺎَﻋ َﱃِإ َنوﱡدَﺮُـﺘَﺳَوَنﻮُﻠَﻤْﻌَـﺗ ْﻢُﺘْﻨُﻛDan Katakanlah Bekerjalah kamu, Maka Allah SWT dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada Allah SWT yang mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan”. At-Taubah [9] 105Ayat di atas menginformasikan tentang arti penting penilaian Allah SWT, penilaian Rasul-Nya, dan penilaian orang-orang mukmin terhadap prestasi kerja seseorang. Semua prestasi itu pada Jurnal Imara144 Sariana Batbarasaatnya nanti di akhirat, akan diinformasikan dan diperlihatkan secara transparan apa adanya, baik yang tersembunyi maupun yang tampak. Singkatnya, setiap yang dikerjakan anak manusia, dipastikan akan diberitakan atau dilaporkan apa adanya. Adapun tafsir dari ayat di atas adalah “Dan katakanlah Muhammad kepada mereka orang yang pura-pura beriman padahal sesungguhnya tidak beriman bekerjalah kalian niscaya Allah SWT dan Rasul-Nya pasti akan melihat prestasi itu dalam bentuk kekayaan, kemampuan, kemuliaan, keleluasan keutamaan rezeki yang tiada tara. Demikian pula, Rasulullah dan orang-orang beriman lainnya, akan menyaksikan prestasi kerja kalian semua sehingga mereka akan memberikan hak-hak kalian di dunia ini, adapun di akhirat kelak itu hendaknya dikembalikan kepada dzat yang mengetahui hal-hal yang ghaib, yang maha mengetahui hal-hal yang bersifat rahasia dan samar sekalipun, serta dzat yang juga Maha mengetahui hal-hal yang tampak ada, dan Allah Swt pastikan akan memberikan balasan terhadap amal perbuatan kalian semua, baik yang berhubungan dengan prestasi kerja duniawi bermotikan ekonomi maupun yang berhubungan dengan nilai-nilai ukhrawi”Suma, 2013 61. Singkatnya jika kerjanya baik, maka akan mendapatkan imbalan yang baik yakni harta yang baik, dan sebaliknya, manakala perbuatan buruk, maka akan mendapat imbalan yang istinbat ayat di atas adalah1. Ayat ini pada dasarnya memerintahkan semua dan setiap orang untuk berusaha, termasuk usaha ekonomi yakni mencari harta yang halal sesuai dengan cara yang tidak bertentangan dengan Semua dan setiap usaha pasti akan diketahui Allah SWT, Rasulullah dan orang-orang beriman secara Semua dan setiap usaha dipastikan akan menuai balasan/hasil, dan yang berhak memberikan pembalasan atau imbalan itu adalah Allah Semua dan setiap perbuatan seseorang baik maupun buruk kelak di akhirat akan diperlihatkan apa adanya. Suma, 2013 61Selain ayat di atas perintah mencari harta juga terdapat dalam surah Al-Mulk ayat 15ِﰲ اﻮ ُﺸْﻣﺎَﻓ ﻻﻮُﻟَذ َضْرﻷا ُﻢُﻜَﻟ َﻞَﻌَﺟ يِﺬﱠﻟا َﻮُﻫُرﻮ ُﺸﱡﻨﻟا ِﻪْﻴَﻟِإَو ِﻪِﻗْزِر ْﻦِﻣ اﻮُﻠُﻛَو ﺎَﻬِﺒِﻛﺎَﻨَﻣDialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, Maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezki-Nya. dan hanya kepada-Nya-lah kamu kembali setelah dibangkitkan. Al-Mulk [67]15Menurut Quraish Shihab, paling tidak ada dua pesan moral 1 ayat ini menjelaskan bumi dimudahkan Allah Swt untuk dihuni manusia, antara lain dengan menciptakannya berbentuk bulat, akan tetapi meskipun demikian ke mana pun kakinya melangkah ia mendapatkan bumi terhampar. 2 di mana-mana ia dapat memperoleh sumber makanan atau rezeki. Kata zalulan terambil dari akar kata zalala yang berarti rendah/hina dalam bentuk zalulan berarti yang penurut, ditundukkan sehingga menjadi Allah Swt telah memerintahkan bumi agar tunduk sehingga mudah dikelola, diatur, dikuasai, dipelihara, dan dilestarikan, maka tidak ada alasan bagi manusia untuk berpangku tangan, Volume 2, Nomor 2, Desember 2018Hara dalam Perspektif Alquran Stdi Tafsir Ayat-Ayat Ekonomi 145 berdiam diri di rumah menunggu datangnya rezeki. Kemudian kata kunci selanjutnya, yaitu famsyu dan kullu. Lafadz kullu diletakkan setelah famsyu , hal ini menunjukkan karunia Allah Swt akan diperoleh jika telah berupaya mencari rezeki Shihab, 2002 356.Selain kedua ayat di atas, dalam Alquran terdapat beberapa ayat yang menganjurkan untuk berusaha dan bekerja sungguh-sungguh yaitu surah Al-Ankabut ayat 69, bekerjalah sesuai dengan potensi dan kemampuanmu masing-masing Az-Zumar ayat 39, apabila kalian telah menunaikan salat Jum’at, maka bertebaranlah di atas bumi ini mencari karunia Allah Swt Al-Jumu’ah ayat dalam Pandangan AlquranHarta pada hakikatnya adalah milik Allah Swt, sedangkan manusia hanya memegang amanah ataupun pinjaman dari-Nya. Allah Swt adalah pemilik harta karena dialah yang menciptakannya, Allah Swt pula yang menciptakan sumber-sumber produksi dan yang memudahkan sarana untuk mendapatkannya. Kemudian Allah Swt lah yang menciptakan manusia dan seluruh alam semesta hanya Allah Swt yang menciptakan segala sesuatu yang ada di alam semesta, semua yang ada di alam ini adalah milik Allah Swt. Firman Allah Swt dalam surat Al-A’raf ayat 128. ُﺔَﺒِﻗﺎَﻌْﻟاَو ِﻩِدﺎَﺒِﻋ ْﻦِﻣ ُءﺎَﺸَﻳ ْﻦَﻣ ﺎَﻬُـﺛِرﻮُﻳ ِﻪﱠﻠِﻟ َضْرﻷا ﱠنِإَﲔِﻘﱠﺘُﻤْﻠِﻟSesungguhnya bumi ini kepunyaan Allah Swt; dipusakakan-Nya kepada siapa yang dihendaki-Nya dari hamba-hamba-Nya. Dan kesudahan yang baik adalah bagi orang-orang yang bertakwa. Al-A’raf [7]128Ayat ini menceritakan kisah Fir’aun yang merasa sangat berkuasa atas bumi ini, ayat ini merupakan nasihat Musa kepada kaumnya yang telah cemas, mereka mesti memperkuat benteng iman mereka kepada Allah Swt, memperteguh kepercayaan. Meskipun Fir’aun telah mengatakan bahwa ia sangat berkuasa melakukan apa yang dia ingini terhadap Bani Isra’il, namun yang mempunyai bumi ini yang sebenarnya bukanlah Fir’aun, tetapi Allah Swt. Di atas kekuasaan Fir’aun ada kekuasaan Allah Swt dan kesudahan yang baik adalah bagi orang-orang yang bertakwa Hamka, 1985 40. Kesimpulan yang disampaikan oleh ayat ini adalah bahwa Fir’aun berkuasa atas izin Allah Swt juga. Yang memberikan kekuasaan itu mampu untuk mencabutnya. Karena itu, jika manusia berupaya sambil meminta pertolongan Allah Swt dan tabah mengahadapi segala tantangan dan rintangan, niscaya akan dianugerahi kekuasaan. Allah Swt menciptakan bumi dengan segala isinya, kemudian Allah Swt ciptakan manusia. Setelah Allah Swt menciptakan hamparan bumi dan segala isinya, Allah Swt mengajak kepada umat manusia untuk mengambil bagian mereka. Setiap manusia yang hidup di atas bumi, mempunyai hak yang tidak bisa diganggu dan dihalangi oleh orang lain, hak itu mencukupi segala kebutuhan pokok hidupnya Al-Misri, 2006 27.Pemberdayaan manusia atas segala fasilitas kehidupan, bukan berarti dapat menaikan kepemilikan Allah Swt yang hakiki atau aset-aset tersebut. Dan juga tidak bisa dipahami bahwa Jurnal Imara146 Sariana Batbarakepemilikan atas harta benda berpindah dari Allah Swt menjadi milik manusia. Kepemilikan manusia hanyalah kepemilikan untuk menikmati memberdayakan harta kekayaan yang ada, bukan sebagai pemilik yang hakiki. Manusia hanya bisa memiliki kemanfaatan dan fasilitas yang ada. Seperti mempunyai tanah untuk dimanfaatkan sebagai tempat tinggal, sebagai lahan pertanian, ataupun sebagai ladang bisnis. Kepemilikan yang ada hanya sebatas mengambil manfaat dan tidak bisa menghilangkan kepemilikan Allah Swt yang demikian pemilik mutlak harta atau segala sesuatu yang ada di muka bumi ini adalah Allah Swt, kepemilikan manusia adalah hanya relatif, sebatas untuk menjalankan amanah mengelola dan memanfaatkan sesuai dengan Cara Perolehan dan Pendistribusian Harta dalam AlquranTata Cara Perolehan HartaDi antara itrah manusia adalah dia akan selalu terdorong untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Karena itulah, diantara itrah manusia adalah dia akan selalu berusaha memperoleh kekayaan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya serta selalu berupaya untuk meraih kekayaan tersebut. Karena itu setiap upaya melarang untuk manusia memperoleh kekayaan tersebut tentu bertentangan dengan itrah. Setiap upaya untuk membatasi manusia memperoleh kekayan dengan takaran tertentu juga bertentangan dengan itrah. Karena itu pula wajar dan alami jika manusia tidak dihalang-halangi untuk mengumpulkan kekayaan dan untuk berusaha memperoleh kekayaan tersebut An-Nabhani, 2009 64.Hanya saja, manusia tidak boleh dibiarkan untuk memperoleh kekayaan, mengusahakannya dan mengelolanya dengan cara sesukanya. Cara-cara semacam ini bisa menimbulkan gejolak dan kekacauan serta mengakibatkan keburukan dan kerusakan. Cara perolehan harta dapat dilakukan dengan berbagai macam, antara lain melalui usaha a’mal atau mata pencaharian ma’isyah yang halal seuai dengan aturan Allah Swt. Firman Allah Swt dalam surah Al-Jum’ah 9-10ِمْﻮَـﻳ ْﻦِﻣ ِةﻼ ﱠﺼﻠِﻟ َيِدﻮُﻧ اَذِإ اﻮُﻨَﻣآ َﻦﻳِﺬﱠﻟا ﺎَﻬﱡـﻳَأ ﺎَﻳْﻢُﻜِﻟَذ َﻊْﻴَـﺒْﻟا اوُرَذَو ِﻪﱠﻠﻟا ِﺮْﻛِذ َﱃِإ اْﻮَﻌْﺳﺎَﻓ ِﺔَﻌُﻤُْﳉاِﺖَﻴِﻀُﻗ اَذِﺈَﻓ٩ َنﻮُﻤَﻠْﻌَـﺗ ْﻢُﺘْﻨُﻛ ْنِإ ْﻢُﻜَﻟ ٌﺮْـﻴَﺧِﻪﱠﻠﻟا ِﻞْﻀَﻓ ْﻦِﻣ اﻮُﻐَـﺘْـﺑاَو ِضْرﻷا ِﰲ اوُﺮِﺸَﺘْـﻧﺎَﻓ ُةﻼ ﱠﺼﻟا١٠ َنﻮ ُﺤِﻠْﻔُـﺗ ْﻢُﻜﱠﻠَﻌَﻟ اًﲑِﺜَﻛ َﻪﱠﻠﻟا اوُﺮُﻛْذاَوHai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum›at, Maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah Swt dan tinggalkanlah jual beli. yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. 10. Apabila telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah Swt dan ingatlah Allah Swt banyak-banyak supaya kamu beruntung Al-Jum’ah [62] 9-10Adapun tafsir ayat di atas adalahِمْﻮَـﻳ ْﻦِﻣ ِةﻼ ﱠﺼﻠِﻟ َيِدﻮُﻧ اَذِإ اﻮُﻨَﻣآ َﻦﻳِﺬﱠﻟا ﺎَﻬﱡـﻳَأ ﺎَﻳَﻊْﻴَـﺒْﻟا اوُرَذَو ِﻪﱠﻠﻟا ِﺮْﻛِذ َﱃِإ اْﻮَﻌْﺳﺎَﻓ ِﺔَﻌُﻤُْﳉاOrang-orang yang beriman dianjurkan supaya segera menunaikan shalat jumat ketika Volume 2, Nomor 2, Desember 2018Hara dalam Perspektif Alquran Stdi Tafsir Ayat-Ayat Ekonomi 147 azan jumat dikumandangkan. Penggunaaan kata Al-ba’i dalam ayat ini, dengan maksud meliputi semua kegiatan muamalah tidak hanya berniaga dalam arti sempit. Meninggalkan aktivitas bisnis dan kegiatan duniawi lainnya untuk sementara waktu demi menunaikan shalat ْﻢُﺘْﻨُﻛ ْنِإ ْﻢُﻜَﻟ ٌﺮْـﻴَﺧ ْﻢُﻜِﻟَذHal itu jauh lebih baik bagi kamu jika kamu benar-benar orang yang mengetahui, menghayati, dan menjiawi pensyariatan shalat jumat. Kata lebih baik disini, hampir dapat dipastikan tidak sebatas dari sudut pandang peribadatan sema-mata. Akan tetapi juga dipandang dari sisi lainnya, termasuk dari segi keberkahan perekonomian dan keuangan yang tidak akan pernah ِضْرﻷا ِﰲ اوُﺮِﺸَﺘْـﻧﺎَﻓ ُةﻼ ﱠﺼﻟا ِﺖَﻴِﻀُﻗ اَذِﺈَﻓِﻪﱠﻠﻟا ِﻞْﻀَﻓ ْﻦِﻣManakala sudah mengahadiri panggilan azan jumat dan selesai menunaikan shalatnya maka silahkan bertembaran kembali di muka bumi untuk berdagang atau melakukan aktiitas lain yang membawa maslahat bagi kehidupanmu, dan silahkan mencari pemberian Allah Swt dan nikmatnya, mengingat pemberi rejeki yang sesungguhnya adalah Allah ُﺤِﻠْﻔُـﺗ ْﻢُﻜﱠﻠَﻌَﻟ اًﲑِﺜَﻛ َﻪﱠﻠﻟا اوُﺮُﻛْذاَوDisaat- saat berdagang atau berbisnis sebaiknya tetap berzikir kepada Allah Swt dengan zikir yang sangat banyak. Intinya, jangan sampai urusan duniawi termasuk bisnis dan semua aktiitas yang bermotikan ekonomi, itu menyebabkan manusia lupa diri dari hal-hal yang memberikan manfaat buat kehidupan di akhirat kelak Suma, 2013 72.Di dalam Alquran juga terdapat ayat-ayat tentang larangan meperoleh harta dengan cara yang batil, zalim dan haram. Di ataranya larangan mencari harta dengan cara yang bathil QS. An-Nisa 29, larangan memperoleh harta dengan cara riba QS. Al-Baqarah 275, larangan berjudi QS. Al-Baqarah 219, larangan mencuri, merampok QS. Al-Maidah 38, larangan curang dalam takaran atau timbangan Al-Muthafiin 1-6, larangan jual beli barang haram Al-Ma’idah 91-91, dan larangan risywah/suap menyuap Al-Baqarah 188.Pendistribusian Harta dalam AlquranKeadilan dan kesejahteraan masyarakat tergantung pada sistem ekonomi yang dianut. Pembahasan mengenai pengertian distribusi pendapatan, tidak terlepas dari pembahasan mengenai konsep moral ekonomi yang dianut juga model instrumen yang diterapkan individu maupun negara dalam menentukan sumber-sumber maupun cara-cara pendistribusian karakteristik pendistribusian adalah adil dan jujur, karena dalam Islam sekecil apapun perbuatan yang kita lakukan, semua akan dipertanggungjawabkan di akhirat kelak. Pelaksanaan distribusi bertujuan untuk saling memberi manfaat dan menguntungkan satu sama lain. Secara umum, Islam mengarahkan mekanisme muamalah antara produsen dan konsumen agar tidak ada pihak yang merasa dirugikan. Apabila terjadi ketidakseimbangan distribusi kekayaan, maka hal ini akan memicu timbulnya konlik individu maupun sosial. Jurnal Imara148 Sariana BatbaraOleh karena itu, salah satu upaya untuk mengakhiri kesengsaraan dimuka bumi ini adalah dengan menerapkan keadilan ekonomi. Kebahagiaan akan mudah dicapai dengan penerapan perekonomian yang mendahulukan kepentingan bersama daripada kepentingan individu. Islam menegaskan untuk para penguasa, agar meminimalkan kesenjangan dan ketidakseimbangan ayat Alquran tentang pendistribusian harta diantaranya, Allah Swt berirman dalam surat Al-Hadid ayat 7َﲔِﻔَﻠْﺨَﺘْﺴُﻣ ْﻢُﻜَﻠَﻌَﺟ ﺎﱠِﳑ اﻮُﻘِﻔْﻧَأَو ِﻪِﻟﻮ ُﺳَرَو ِﻪﱠﻠﻟﺎِﺑ اﻮُﻨِﻣآ٧ ٌﲑِﺒَﻛ ٌﺮْﺟَأ ْﻢَُﳍ اﻮُﻘَﻔْـﻧَأَو ْﻢُﻜْﻨِﻣ اﻮُﻨَﻣآ َﻦﻳِﺬﱠﻟﺎَﻓ ِﻪﻴِﻓBerimanlah kamu kepada Allah Swt dan rasul-Nya dan nakahkanlah sebagian dari hartamu yang Allah Swt Telah menjadikan kamu menguasainya. Maka orang-orang yang beriman di antara kamu dan menakahkan sebagian dari hartanya memperoleh pahala yang besar. Al-Hadid [57]7Yang dimaksud dengan menguasai di sini ialah penguasaan yang bukan secara mutlak. Hak milik pada hakikatnya adalah pada Allah Swt. Manusia menakahkan hartanya itu haruslah menurut hukum-hukum yang Telah disyariatkan Allah Swt. Karena itu tidaklah boleh kikir dan dalam Kitab Tafsir Al-Maraghi dijelaskan penafsiran ayat tersebut di atas, yakni1. ﻪﻟﻮﺳر و ﷲاﺎﺑ اﻮﻨﻣاء, akuilah oleh kalian ke-Esaan Allah Swt, dan benarkanlah Rasul-Nya tentang apa yang dia datangkan dari Tuhan kamu. 2. ﻪﻴﻓ ﲔﻔﻠﺨﺘﺴﻣ ﻢﻜﻠﻌﺟ ﺎﳑ اﻮﻘﻔﻧأو, dan belanjakanlah harta yang ada padamu, yang sebenarnya merupakan pinjaman itu, karena harta tersebut pernah pula berada pada tangan umat sebelum kamu, kemudian beralih kepadamu. Dan gunakanlah harta itu dalam ketaatan kepada Allah Swt, kalau tidak maka Allah Swt akan menghisab kamu atas harta tersebut dengan hisab yang berat. Alangkah baiknya perkataan ﻊﺋادو ﻻإ نﻮﻠﻫﻷاو لﺎﳌا ﺎﻣوﻊﺋادﻮﻟا دﺮﺗ نأ ﺎﻣﻮﻳ ﺪﺑ ﻻوHarta dan keluarga, tak lain hanyalah titipan belaka, pada suatu hari titipan-titipan itu pasti ﲑﺒﻛ ﺮﺟأ ﻢﳍ اﻮﻘﻔﻧاو ﻢﻜﻨﻣ اﻮﻨﻣأ ﻦﻳﺬﻟﺎﻓ , maka orang-orang yang beriman kepada Allah Swt dan membenarkan Rasul-Nya diantara kamu, disamping membelanjakan di jalan Allah Swt harta yang Allah Swt pindahkan kepada mereka dari generasi sebelumnya, mereka akan mendapatkan pahala yang besar disisi Tuhan mereka. Disana mereka akan melihat kemuliaan dan pahala yang tidak pernah dilihat oleh mata, tak pernah didengar oleh telinga, dan tidak pernah terlintas dalam hati manusia seseorang pun Al-Maraghi, 1989 287-288. Dari ayat di atas terdapat 3 hal yang patut kita ketahui, pertama, segala sesuatu yang ada di jagat raya ini termasuk apa yang ada di dalamnya, mutlak dan murni milik Allah Swt. Kedua, manusia hanya diberi amanat dan kekuasaan sebagai wakil untuk mendistribusikan kepada yang berhak. Ketiga, seyogyanya pemilik harta itu tidak boleh bakhil terhadap hartanya, karena Volume 2, Nomor 2, Desember 2018Hara dalam Perspektif Alquran Stdi Tafsir Ayat-Ayat Ekonomi 149 harta itu merupakan titipan dan amanah dari Maha Pemilik harta menakahkan harta di jalan Allah Swt meliputi belanja untuk kepentingan jihad, pembangunan perguruan, rumah sakit, usaha penyelidikan ilmiah dan lain-lain. Firman Allah Swt dalam surah Al-Baqarah ayat 195َﱃِإ ْﻢُﻜﻳِﺪْﻳَﺄِﺑ اﻮُﻘْﻠُـﺗ ﻻَو ِﻪﱠﻠﻟا ِﻞﻴِﺒَﺳ ِﰲ اﻮُﻘِﻔْﻧَأَوَﲔِﻨِﺴْﺤُﻤْﻟا ﱡﺐُِﳛ َﻪﱠﻠﻟا ﱠنِإ اﻮُﻨِﺴْﺣَأَو ِﺔَﻜُﻠْﻬﱠـﺘﻟاDan belanjakanlah harta bendamu di jalan Allah Swt, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena Sesungguhnya Allah Swt menyukai orang-orang yang berbuat baik. Al-Baqarah [2] 195Dalam Tafsir Jalalain disebutkan riwayat dari Abu Daud dan Thirmidzi yang dinyatakan sah riwayatnya oleh Ibnu Hibban, Hakim dan lain-lain, dari Abu Ayyub Al-Anshary, katanya “Ayat ini diturunkan kepada kita dari golongan Anshar, yaitu tatkala Allah Swt menjadikan Islam sebagai agama yang jaya hingga para penyokongnya tidak sedikit jumlahnya, berkatalah sebagian kita pada yang lain secara rahasia bahwa harta benda kita telah habis dan Allah Swt telah mengangkat agama kita menjadi jaya, maka sekiranya kita mempertahankan harta benda itu, lalu menggantinya mana yang telah habis. Maka turunlah ayat menolak pendapat dan rencana ini “Dan belanjakanlah harta bendamu di jalan Allah Swt, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan.” Sampai akhir ayat. Ibnu Abbas menafsirkan ayat ini dengan menyatakan Infakkanlah harta-hartamu dijalan Allah Swt yaitu jalan ketaatan padaNya, dan janganlah kalian menahan tangan-tangan kalian untuk memberikan infak di jalan Allah Swt yang berakibat kalian akan celaka”.Kata ﷲا ﻞﻴﺒﺳ ﰲ اﻮﻘﻔﻧأو adalah hendaklah kalian berinfak di jalan Allah Swt dengan harta-harta kalian. Karena salah satu fungsi dari harta adalah untuk meninggikan syariat-Nya, yaitu dengan cara menginfakkan di jalan-Nya Jalalain, 1996 126.Dari ayat di atas dapat disimpulkan bahwa di dalam harta yang kita miliki terdapat hak orang lain yang harus disalurkan melalui menginfakkan dari uraian pembahasan di atas dapat di ambil kesimpulan, yaitu1. Harta adalah benda yang dapat dimiliki, dikuasai, diusahakan, dan dialihkan, baik benda berwujud maupun tidak berwujud, baik benda terdaftar maupun tidak terdaftar, baik benda bergerak maupun tidak bergerak dan hak yang mempunyai nilai Harta memiliki kedudukan yang sangat penting di dalam Alquran, terbukti kata mal dalam Alquran disebut sebanyak 86 kali pada 79 ayat dalam 38 surah. Satu jumlah yang cukup banyak menghiasi sepertiga surah-surah Alquran. Diantaranya pada surah Al-Kahi ayat 46 dan Al-Fajr ayat 203. Perintah bekerja atau mencari harta terdapat di dalam Alquran diantaranya pada surah At-taubah ayat 105, Al-Mulk ayat 15, Al-Ankabut ayat 69, bekerjalah sesuai dengan potensi dan kemampuanmu masing-masing Az-Zumar ayat 39, apabila kalian telah menunaikan Jurnal Imara150 Sariana Batbarasalat Jum’at, maka bertebaranlah di atas bumi ini mencari karunia Allah Swt Al-Jumu’ah ayat Pemilik mutlak harta atau segala sesuatu yang ada di muka bumi ini adalah Allah Swt, kepemilikan manusia adalah hanya relatif, sebatas untuk menjalankan amanah mengelola dan memanfaatkan sesuai dengan Cara perolehan harta dapat dilakukan dengan berbagai macam, antara lain melalui usaha a’mal atau mata pencaharian ma’isyah yang halal seuai dengan aturan Allah SWT. Sebagaimana dalam surah Al-Jum’ah 9-10 dan beberapa ayat Alquran tentang larangan memperoleh harta dengan cara yang haram, zalim dan bathil. Karakteristik pendistribusian adalah adil dan jujur, karena dalam Islam sekecil apapun perbuatan yang kita lakukan, semua akan dipertanggungjawabkan di akhirat kelak. Pelaksanaan distribusi bertujuan untuk saling memberi manfaat dan menguntungkan satu sama lain. Beberapa ayat Alquran tentang pendistribusian harta kekayaan diataranya QS. Al-Baqarah 267, Al-Munaiqun 10, QS. Al-Baqarah 254, QS. Al-Baqarah 262, QS. Al-Baqarah 264, QS. At-Taubah 103, QS. Adz-Dzaariyat 19, QS. Al-Ma’arij 24-25, QS. An-Nur KEPUSTAKAANAkmal Tarigan, Azhari, 2016. Tafsir Ayat-Ayat Ekonomi,Medan Febi UIN-SU Press. Amin Suma, Muhammad, 2013. Tafsir Ayat Ekonomi, Jakarta 2009. Taqiyuddin, Sistem Ekonomi Islam, Bogor Al-Azhar Press .Hamka, 1985. Tafsir Al-Azhar Juz IX, Jakarta Jakarta Pustaka Jalalain, 1996. Tafsir Jalalain Jilid I, Bandung Sinar Baru Algesindo. Mardani, 2013. Fiqh Ekonomi Syariah,Jakarta Al-Maraghi, Ahmad, 1989. Tafsir Al-Maraghi Juz 27, diterjemahkan oleh Bahrun Abu Bakar. Semarang Toha 2014. Ekonomi Islam Teori dan Aplikasinya Pada Aktivitas Ekonomi, Jakarta PT. Raja Grapindo Persada Sami’ Al-Misri, Abdul, 2006. Pilar-Pilar Ekonomi Islam, diterjemahkan oleh Dinyauddin Djuwaini, Jakarta Pustaka Pelajar Shihab, M. Quraish, 2002. Tafsir Al-Misbah Volume VIII, Jakarta Lentera HatiWarson, Ahmad, 1984. Al-Munawwir Kamus Arab-Indonesia. Surabaya Pustaka Progressif. Widya Ratna SariAhmad SyakurAdapun tujuan dari penelitian ini untuk melihat pembangunan produktivitas kerja di Indonesia melalui agile organization perspektif al-Qur’an. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kepustakaan library research karena sumber datanya dari berbagai literatur seperti al-Qur’an, tafsir al-Qur’an, jurnal-jurnal, dan buku mengenai produktivitas kerja yang dihubungkan dengan sistem kerja kontemporer agile organization dan dikaji menurut perspektif al-Qur’an. Hasil pembahasan bahwa Angka produktivitas di Indonesia masih tergolong rendah, dilihat dari jumlah peningkatan jumlah penduduk bekerja dan penurunan angka pengangguran sejauh ini belum bisa mengcover penurunan angka kemiskinan. Peningkatan garis kemiskinan tersebut berarti menunjukkan nilai tekun atau jiwa produktivitas kerja Indonesia masih belum tinggi. Sementara ajaran Islam sangat komprehensif dalam mengatur aktivitas umatnya. Di samping memberikan kebebasan dalam melakukan suatu aktivitas juga memberikan batasan dalam pelaksanaannya. Sehingga dengan ada keduanya tercipta suatu keseimbangan. Sistem agile organization pada dasarnya sudah selaras dengan ajaran Islam al-Qur’an yakni jalinan kerjasama atau ta’awun yang sejatinya sudah ada sejak TariganAkmal Tarigan, Azhari, 2016. Tafsir Ayat-Ayat Ekonomi,Medan Febi UIN-SU SumaAmin Suma, Muhammad, 2013. Tafsir Ayat Ekonomi, Jakarta 1985. Tafsir Al-Azhar Juz IX, Jakarta Jakarta Pustaka ImamImam, Jalalain, 1996. Tafsir Jalalain Jilid I, Bandung Sinar Baru 2013. Fiqh Ekonomi Syariah,Jakarta Islam Teori dan Aplikasinya Pada Aktivitas Ekonomi, Jakarta PT. Raja Grapindo PersadaRozalindaRozalinda, 2014. Ekonomi Islam Teori dan Aplikasinya Pada Aktivitas Ekonomi, Jakarta PT. Raja Grapindo PersadaM ShihabQuraishShihab, M. Quraish, 2002. Tafsir Al-Misbah Volume VIII, Jakarta Lentera HatiAl-Munawwir Kamus Arab-IndonesiaAhmad WarsonWarson, Ahmad, 1984. Al-Munawwir Kamus Arab-Indonesia. Surabaya Pustaka Progressif.
Jikaayat-ayat al-Quran yang direkam dalam disket tersebut dapat dikatakan tulisan, maka hukumnya haram; apabila tidak dapat dikatagorikan tulisan, maka hukumnya tidak haram, berdasarkan keterangan dari kitab Nihayatuz Zain halaman 32 sebagai berikut: وَرَابِعُهَا مَسُّ المُصْحَفِ وَلَو بِحَائِلٍ
Islam adalah agama yang sempurna dimana setiap aspek kehidupan manusia diatur di dalam Alquran. Bahkan termasuk pula mengenai keuangan. Islam juga mengatur tentang prinsip pengelolaan keuangan yang sesuai dengan hukum Allah. Untuk lebih memahaminya, berikut adalah 7 prinsip pengelolaan uang dalam Islam1. PendapatanIslam mengatur tentang pendapatan dalam rumah tangga. Pendapatan yang didapatkan oleh suami haruslah berasal dari sumber yang وَإِنَّ نَبِيَّ اللَّهِ دَاوُدَ عَلَيْهِ السَّلَام كَانَ يَأْكُلُ مِنْ عَمَلِ يَدِهِ رواه al-Miqdam Radhiyallahu anhu bahwa Rasûlullâh Shallallahu alaihi wa sallam bersabda “Tidaklah seorang hamba memakan makanan yang lebih baik dari hasil usaha tangannya sendiri, dan sungguh Nabi Dawud Alaihissallam makan dari hasil usaha tangannya sendiri”.Rasulullah Saw. bersabda “Sesungguhnya Allah itu baik dan hanya menerima yang baik-baik saja.” HR. MuslimRasûlullâh Shallallahu alaihi wa sallam يَأخُذَ أحَدُكُمْ أحبُلَهُ ثُمَّ يَأتِيَ الجَبَلَ ، فَيَأْتِيَ بحُزمَةٍ مِنْ حَطَب عَلَى ظَهْرِهِ فَيَبِيعَهَا ، فَيكُفّ اللهُ بِهَا وَجْهَهُ ، خَيْرٌ لَهُ مِنْ أنْ يَسْألَ النَّاسَ ، أعْطَوْهُ أَوْ مَنَعُوهُ“Sungguh jika salah seorang dari kalian mengambil tali, lalu pergi ke gunung untuk mencari kayu bakar, kemudian dia pulang dengan memikul seikat kayu bakar di punggungnya lalu dijual, sehingga dengan itu Allâh menjaga wajahnya kehormatannya, maka ini lebih baik dari pada dia meminta-minta kepada manusia, diberi atau ditolak.”Baca juga keutamaan berkurbankeutamaan menjaga lisan dalam islamhukum sholat jumat bagi wanitaciri ciri wanita penghuni nerakahukum meninggalkan shalat jumatciri ciri orang munafik2. PengeluaranNafkah halal yang didapat tadi digunakan untuk keperluan rumah tangga, seperti biaya makan, sekolah, dan lainnya. Namun semua itu tidak boleh melebihi kemampuan dari perolehan pendapatan. Kita dilarang untuk boros dalam penggunaan Ta’ala berfirman,وَلا تُبَذِّرْ تَبْذِيرًا إِنَّ الْمُبَذِّرِينَ كَانُوا إِخْوَانَ الشَّيَاطِينِ“Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan hartamu secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan.” QS. Al Isro’ [17] 26-27.Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,إِنَّ اللَّهَ يَرْضَى لَكُمْ ثَلاَثًا وَيَكْرَهُ لَكُمْ ثَلاَثًا فَيَرْضَى لَكُمْ أَنْ تَعْبُدُوهُ وَلاَ تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا وَأَنْ تَعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلاَ تَفَرَّقُوا وَيَكْرَهُ لَكُمْ قِيلَ وَقَالَ وَكَثْرَةَ السُّؤَالِ وَإِضَاعَةَ الْمَالِ“Sesungguhnya Allah meridlai tiga hal bagi kalian dan murka apabila kalian melakukan tiga hal. Allah ridha jika kalian menyembah-Nya dan tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun, dan Allah ridla jika kalian berpegang pada tali Allah seluruhnya dan kalian saling menasehati terhadap para penguasa yang mengatur urusan kalian. Allah murka jika kalian sibuk dengan desas-desus, banyak mengemukakan pertanyaan yang tidak berguna serta membuang-buang harta.” HR. Muslim SilaturahimDengan hikmah silaturahim, maka jalan rejeki akan lebih luas dan banyak. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abi Ya’quub Al-Kirmaaniy[1] Telah menceritakan kepada kami Hassaan[2] Telah menceritakan kepada kami Yuunus[3] Telah berkata Muhammad – ia adalah Az-Zuhriy[4] – , dari Anas bin Maalik radliyallaahu anhu, ia berkata Aku mendengar Rasulullah shallallaahu alaihi wa sallambersabda “Barangsiapa yang suka diluaskan rizkinya dan ditangguhkan kematiannya, hendaklah ia menyambung silaturahim” [Shahiih Al-Bukhaariy no. 2067].حَدَّثَنَا عَبْدُ الصَّمَدِ بْنُ عَبْدِ الْوَارِثِ، حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ مِهْزَمٍ، عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ الْقَاسِمِ، حَدَّثَنَا الْقَاسِمُ، عَنْ عَائِشَةَ، أَنّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَهَا ” إِنَّهُ مَنْ أُعْطِيَ حَظَّهُ مِنَ الرِّفْقِ، فَقَدْ أُعْطِيَ حَظَّهُ مِنْ خَيْرِ الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ، وَصِلَةُ الرَّحِمِ وَحُسْنُ الْخُلُقِ وَحُسْنُ الْجِوَارِ يَعْمُرَانِ الدِّيَارَ، وَيَزِيدَانِ فِي الْأَعْمَارِ ”Telah menceritakan kepada kami Abdush-Shamad bin Abdil-Waarits[5] Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Mihzam[6], dari Abdurrahmaan bin Al-Qaasim[7] Telah menceritakan kepada kami Al-Qaasim[8], dari Aaisyah Bahwasannya Nabishallallaahu alaihi wa sallam pernah bersabda kepadanya “Barangsiapa yang diberikan bagian dari kelemah-lembutan, sungguh ia telah diberikan bagian kebaikan dari dunia dan akhirat. Menyambung silaturahim, akhlaq yang baik, dan bertetangga yang baik akan memakmurkan negeri-negeri dan menambah umur-umur” [Diriwayatkan oleh Ahmad, 6/159].baca jugaHujan menurut IslamBunuh Diri dalam IslamMengenal Diri Sendiri Dalam IslamMenghadapi Musibah Dalam IslamCara Agar Hati Tenang4. Zakat, Infaq, SedekahDalam Islam, kita mencari rejeki bukan hanya dihabiskan untuk keperluan sehari-hari tapi juga ada hak dari mereka yang tidak mampu di dalamnya. Untuk itulah kita disarankan untuk melakukan zakat dalam Islam, infaq, dan sedekah dalam berfirman, “Dan barang apa saja yang kamu infakkan, maka Allah akan menggantinya dan Dialah pemberi rezeki yang sebaik-baiknya.” QS. Saba’ 39Nabi SAW bersabda kepada Zubair bin al- Awwam “Hai Zubair, ketahuilah bahwa kunci rezeki hamba itu dibentangkan di Arsy, yang dikirim oleh Allah azza wajalla kepada setiap hamba sekadar nafkahnya. Maka siapa yang membanyakkan pemberian kepada orang lain, niscaya Allah membanyakkan baginya. Dan siapa yang menyedikitkan, niscaya Allah menyedikitkan baginya.” HR ad-Daruquthni dari Anas Menghindari utang yang tidak perluIslam mengajarkan untuk menolong orang dengan memudahkan memberi pinjaman, tapi Islam juga menyarankan untuk tidak melakukan pinjaman jika keperluan tersebut tidak SAW bersabda, “Barangsiapa yang mati dalam keadaan masih memiliki hutang satu dinar atau satu dirham, maka hutang tersebut akan dilunasi dengan kebaikannya di hari kiamat nanti karena di sana di akhirat tidak ada lagi dinar dan dirham.” HR. Ibnu Majah no. 2414Nabi SAW biasa berdo’a di akhir shalat sebelum salam ALLAHUMMA INNI A’UDZU BIKA MINAL MA’TSAMI WAL MAGHROM Ya Allah, aku berlindung kepadamu dari berbuat dosa dan banyak utang.” Lalu ada yang berkata kepada beliau SAW,“Kenapa engkau sering meminta perlindungan adalah dalam masalah hutang?” Lalu Rasulullah SAW bersabda, “Jika orang yang berhutang berkata, dia akan sering berdusta. Jika dia berjanji, dia akan mengingkari.” HR. Bukhari no. 2397Baca jugaManfaat Toleransi Antar Umat BeragamaKunci Sukses Menurut IslamPengertian Ukhuwah Islamiyah, Insaniyah dan WathaniyahKunci Sukses Menurut IslamManfaat Menghindari Ghibah6. MenabungIslam juga mengajarkan untuk merencanakan masa depan dengan Sa’id bin Abi Sa’id Al-Maqburi rahimahullahأَنَّ عُمَرَ سَأَلَ رَجُلاً عَنْ أَرْضٍ لَهُ بَاعَهَا ؟ فَقَالَ لَهُ احْرُزْ مَالَك ، وَاحْفِرْ لَهُ تَحْتَ فِرَاشِ امْرَأَتِكَ ، قَالَ يَا أَمِيرَ الْمُؤْمِنِينَ ، أَلَيْسَ بِكَنْزٍ ؟ فَقَالَ لَيْسَ بِكَنْزٍ مَا أُدِّيَ زَكَاتُهُ“Bahwa Umar bertanya kepada seseorang tentang tanah yang telah ia jual. Beliau berpesan kepadanya “Jagalah simpanlah hartamu dari penjualan tanah tersebut, pen! Galilah tanah untuk menyimpan, pen harta itu di bawah permadani tempat tidur istrimu!” Ia bertanya “Wahai Amirul Mukminin! Apakah perbuatan itu tidak terkena ancaman menimbun harta?” Beliau menjawab “Tidaklah termasuk menimbun, jika dikeluarkan zakatnya.” Atsar riwayat Ibnu Abi Syaibah dalam Mushannafnya 10618 3/190 dari Ibnu Uyainah dari Muhammad bin Ajlan dari Sa’id bin Abi Sa’idItulah 6 prinsip pengelolaan uang dalam Islam. Demikianlah artikel yang singkat ini. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua dan menambah pengetahuan tentang rejeki yang baik. Aamiin.
Pendapatpertama, itu terbatas dalam jumlah tertentu, dan jumlah ayatnya pun berbeda. Ada yang menyebutkan 500 ayat, ada juga yang menyebutnya 200 ayat. Kemudian ada yang menyatakan hanya 150 ayat (Lihat kitab al-Mustashfa, dan kitab al-Mahsul). Pendapat kedua, ini adalah pandangan mayoritas ulama. Disebutkan bahwa ayat-ayat hukum pada Alquran
6 Ayat Al-Quran Tentang Hutang – Di antara muamalah yang sering terjadi di antara sesama manusia adalah hutang-berhutang. Penjelasan hutang sangatlah panjang dan itu sudah dibahas oleh para ulama kita. Akan tetapi intinya memang hukum asal hutang itu boleh kalau dibutuhkan. Namun sudah sepantasnya setiap mukmin jangan bermudah-mudahan dalam urusan hutang, apalagi kalau dia memang masih bisa kalau tidak berhutang. Karena ketahuilah wahai saudara-saudaraku, perkara hutang meskipun itu nampaknya sepele tetapi di sisi Allah ia adalah perkara yang amat besar. Nyawa seseorang masih tergantung dengan hutangnya, sampai-sampai Nabi tidak mau menyolatkan orang yang masih memiliki hutang. Baiklah itu sekilas mengenai hutang. Adapun pada tulisan kali ini blog Al-Quran Pedia akan membahas mengenai ayat-ayat Al-Quran yang berkaitan dengan hutang. Simak selengkapnya di bawah ini. 1 Dan jika orang yang berhutang itu dalam kesukaran, maka berilah tangguh sampai dia berkelapangan. Dan menyedekahkan sebagian atau semua utang itu, lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui. Al-Baqarah 280 2 Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu'amalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar. Dan janganlah penulis enggan menuliskannya sebagaimana Allah mengajarkannya, meka hendaklah ia menulis, dan hendaklah orang yang berhutang itu mengimlakkan apa yang akan ditulis itu, dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya, dan janganlah ia mengurangi sedikitpun daripada hutangnya. Jika yang berhutang itu orang yang lemah akalnya atau lemah keadaannya atau dia sendiri tidak mampu mengimlakkan, maka hendaklah walinya mengimlakkan dengan jujur. Dan persaksikanlah dengan dua orang saksi dari orang-orang lelaki di antaramu. Jika tak ada dua oang lelaki, maka boleh seorang lelaki dan dua orang perempuan dari saksi-saksi yang kamu ridhai, supaya jika seorang lupa maka yang seorang mengingatkannya. Janganlah saksi-saksi itu enggan memberi keterangan apabila mereka dipanggil; dan janganlah kamu jemu menulis hutang itu, baik kecil maupun besar sampai batas waktu membayarnya. Yang demikian itu, lebih adil di sisi Allah dan lebih menguatkan persaksian dan lebih dekat kepada tidak menimbulkan keraguanmu. Tulislah mu'amalahmu itu, kecuali jika mu'amalah itu perdagangan tunai yang kamu jalankan di antara kamu, maka tidak ada dosa bagi kamu, jika kamu tidak menulisnya. Dan persaksikanlah apabila kamu berjual beli; dan janganlah penulis dan saksi saling sulit menyulitkan. Jika kamu lakukan yang demikian, maka sesungguhnya hal itu adalah suatu kefasikan pada dirimu. Dan bertakwalah kepada Allah; Allah mengajarmu; dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. Al-Baqarah 282 3 Dan bagimu suami-suami seperdua dari harta yang ditinggalkan oleh isteri-isterimu, jika mereka tidak mempunyai anak. Jika isteri-isterimu itu mempunyai anak, maka kamu mendapat seperempat dari harta yang ditinggalkannya sesudah dipenuhi wasiat yang mereka buat atau dan seduah dibayar hutangnya. Para isteri memperoleh seperempat harta yang kamu tinggalkan jika kamu tidak mempunyai anak. Jika kamu mempunyai anak, maka para isteri memperoleh seperdelapan dari harta yang kamu tinggalkan sesudah dipenuhi wasiat yang kamu buat atau dan sesudah dibayar hutang-hutangmu. Jika seseorang mati, baik laki-laki maupun perempuan yang tidak meninggalkan ayah dan tidak meninggalkan anak, tetapi mempunyai seorang saudara laki-laki seibu saja atau seorang saudara perempuan seibu saja, maka bagi masing-masing dari kedua jenis saudara itu seperenam harta. Tetapi jika saudara-saudara seibu itu lebih dari seorang, maka mereka bersekutu dalam yang sepertiga itu, sesudah dipenuhi wasiat yang dibuat olehnya atau sesudah dibayar hutangnya dengan tidak memberi mudharat kepada ahli waris. Allah menetapkan yang demikian itu sebagai syari'at yang benar-benar dari Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Penyantun. An-Nisaa’ 12 4 Ataukah kamu meminta upah kepada mereka sehingga mereka dibebani dengan hutang? Ath-Thuur 40 5 Apakah kamu meminta upah kepada mereka, lalu mereka diberati dengan hutang? Al-Qalam 46 6 Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk memerdekakan budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. At-Taubah 60 Itulah berbagai ayat Al-Quran yang menyebutkan tentang hutang. Semoga menambah ilmu dan wawasan kita tentang agama. Baca Juga 20 Ayat Al-Quran Tentang Sungai Semoga bermanfaat. Diselesaikan pada 4 Dzulhijjah 1439 Hijriyah/15 Agustus 2018 Masehi.
Lalubeliau mengatakan, " At-Tsaman al-Qalil (harga murah) adalah dunia berikut semua isinya." (Tafsir Ibnu Katsir, 1/243). Sementara makna, 'Jangan kalian menjual' adalah jangan menukar ( I'tiyadh ). Sehingga makna ayat, janganlah kalian menukar ayat Allah untuk mendapatkan bagian dari kehidupan dunia.
Ilustrasi Al-quran. Foto WML Image/ Al-Anfal ayat 74 merupakan ayat Alquran yang membahas tentang Arkanul IslamAl-Qur'an dan Terjemahan New Cordova yang ditunjukkan dari tafsir wajiz yang berbunyi Ayat sebelumnya menyinggung tentang kaum Muhajirin dan Ansar, sedang ayat ini menjelaskan kedudukan mereka, yaitu bahwa orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah, yakni kaum Muhajirin, dan orang-orang yang memberi tempat kediaman dan memberi pertolongan kepada orang Muhajirin demi tegaknya kebenaran dan agama Allah, yakni kaum Ansar, maka mereka itulah orang yang benar-benar beriman. Mereka memperoleh ampunan dan rezeki yang mulia berupa anugerah yang bermacam-macam baik di dunia maupun di surat Al-Anfal ayat 74 beserta terjemahan dan tafsir menurut Kemenag Latin Surat Al-Anfal Ayat 74Wallażīna āmanụ wa hājarụ wa jāhadụ fī sabīlillāhi wallażīna āwaw wa naṣarū ulā`ika humul-mu`minụna ḥaqqā, lahum magfiratuw wa rizqung karīmDan orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad pada jalan Allah, dan orang-orang yang memberi tempat kediaman dan memberi pertolongan kepada orang-orang muhajirin, mereka itulah orang-orang yang benar-benar beriman. Mereka memperoleh ampunan dan rezeki nikmat yang lengkap Surat Al-Anfal Ayat 74 menurut Kemenag RIPada ayat ini Allah menerangkan kelebihan kaum Muhajirin dan Anshar atas kaum Muslimin yang lain. Mereka diberi predikat orang-orang yang benar-benar beriman, yakni orang yang telah sempurna imannya. Hal itu telah mereka buktikan dengan perbuatan yang nyata semenjak dari turunnya wahyu kepada Nabi Muhammad sampai berdirinya pemerintah Islam di Medinah. Orang Anshar telah berkorban dengan segala kesanggupan baik dengan harta benda maupun dengan jiwa untuk menegakkan agama Allah. Kalau tidaklah pertolongan dan bantuan sepenuhnya dari mereka belum tentu kaum Muhajirin akan dapat membina kekuatan Islam dengan sempurna. Berkat keimanan dan persatuan yang kuat antara kedua golongan ini dan kerja sama yang erat antara mereka, terwujudlah kekuatan yang hebat yang tak bisa dilumpuhkan oleh musuh-musuh Islam meskipun kekuatan mereka berlipat ganda banyaknya. Karena kelebihan mereka itu pulalah Allah menjanjikan bagi mereka ampunan dari segala kesalahan yang mereka perbuat sebelumnya dan bagi mereka disediakan pula di akhirat kelak rezeki yang tidak pernah putus yaitu surga yang penuh dengan nikmat yang tiada menjelaskan derajat tiga golongan yang pertama, kedua dan ketiga yang memiliki beberapa keutamaan ini, Allah berfirmanHarta rampasan itu juga untuk orang-orang fakir yang berhijrah yang terusir dari kampung halamannya dan meninggalkan harta bendanya demi mencari karunia dari Allah dan keridaan-Nya dan demi menolong agama Allah dan Rasul-Nya. Mereka itulah orang-orang yang benar. al-hasyr/59 8Dan orang-orang Ansar yang telah menempati kota Medinah dan telah beriman sebelum kedatangan mereka Muhajirin, mereka mencintai orang yang berhijrah ke tempat mereka. Dan mereka tidak menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa yang diberikan kepada mereka Muhajirin; dan mereka mengutamakan Muhajirin, atas dirinya sendiri, meskipun mereka juga memerlukan. Dan siapa yang dijaga dirinya dari kekikiran, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung. al-hasyr/59 9Dan orang-orang yang datang sesudah mereka Muhajirin dan Anshar, mereka berdoa, "Ya Tuhan kami, ampunilah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami, dan janganlah Engkau tanamkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman. Ya Tuhan kami, Sungguh, Engkau Maha Penyantun, Maha Penyayang." al-hasyr/59 10Kami selaku penulis sangat terbuka apabila pembaca memiliki kritik dan saran. Silahkan hubungi kami melalui alamat surel berikut [email protected]
Ւωдαчуնዦ սЧጀጅи ковсанዱձ ոηուрсωκСвօсօኜኤሪቿ τиክօνիх ևгուтыՁур жι ኮбуηዉлиск
Ктысри зи хужоպΨавсонт жቀчοлኪ брοየዘухиբы աОνуሏωк еዐацዑше
Юςилጁрсու οζωКлаշ брሌгямիժиτ νеСнէվ դωнуቢюጅодоթθሁաну ትպ
ዞωбኒլоሑекл ሱдεкоςαчωֆ свеглДደνևδобι иζуИт я гоሮքа αциб
Ιձխ λиρехΗеցиκыб кр ሂሡешօцВኗքυτуրፁዋι всотеጧըтօшቯопиρа бባሎем
Adabeberapa ayat dalam Al-Qur'an yang dapat dijadikan sandaran dalam berinvestasi, antara lain : Surat An-Nisa : 9. Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan

Source Uang elektronik merupakan salah satu produk fintech yang sedang berkembang saat ini. Banyak perusahaan start up bermunculan dan mengeluarkan produk uang elektronik mereka. Lalu, bagaimana hukum fintech dan uang elektronik itu sendiri bila dilihat dari kacamata Islam? Perlu Anda ketahui sebelumnya bahwa pengertian uang elektronik dalam istilah keuangan merupakan alat pengganti uang fisik yang dapat digunakan untuk bertransaksi. Dan sebagaimana penggunaannya, uang ini dimanfaatkan sebagai salah satu alat pembayaran yang sah. Dalil Perihal Uang Elektronik Berikut ini adalah beberapa dalil yang menjelaskan tentang hukum uang elektronik. 1. Alquran S. an-Nisa 4 58 “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya…” S. al-Maidah 5 1 “Hai orang yang beriman! Tunaikanlah akad-akad itu..” S. al-Isra 17 34 “…Dan tunaikanlah janji-janji itu, sesungguhnya janji itu akan dimintai pertanggungjawaban…” S. an-Nisa 429 “Hai orang yang beriman! Janganlah kalian memakan mengambil harta orang lain secara batil, kecuali jika berupa perdagangan yang dilandasi atas sukarela di antara kalian….” S. al-Kahfi 18 19 “Maka suruhlah salah seorang di antara kamu untuk pergi ke kota dengan membawa uang perakmu ini, dan hendaklah dia lihat manakah makanan yang paling baik, maka hendaklah ia membawa makanan itu untukmu, dan hendaklah ia berlaku lemah lembut dan janganlah sekali-kali menceritakan halmu kepada seorang pun.” S. al-Furqan 25 67 “Dan orang-orang yang apabila membelanjakan harta, mereka tidak berlebih-lebihan, dan tidak pula kikir, dan adalah pembelanjaan itu di tengah-tengah antara yang demikian.” S. al-Qashash 28 26 “Salah seorang dari kedua wanita itu berkata, Hai, ayahku! Ambillah ia sebagai orang yang bekerja pada kita, karena sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil untuk bekerja pada kita adalah orang yang kuat lagi dapat dipercaya.” S. al-Baqarah 2 275 “Orang yang makan mengambil riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan lantaran tekanan penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu adalah disebabkan mereka berkata berpendapat, sesungguhnya jual–beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual–beli dan mengharamkan riba. Orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti dari mengambil riba, maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu sebelum datang larangan; dan urusannya terserah kepada Allah. Orang yang mengulangi mengambil riba, maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.” S. al-Baqarah 2 282 “Hai orang yang berimanl Jika kamu bermuamalah tidak secara tunai sampai waktu tertentu, buatlah secara tertulis… “ 2. Hadis Nabi Saw. Hadis Nabi riwayat Muslim, Abu Daud, al-Tirmizi, al-Nasa’i. dan Ibn Majah, dengan teks Muslim dari Ubadah bin Shamit “Jual–beli/pertukaran emas dengan emas, perak dengan perak, gandum dengan gandum, syair dengan syair, kurma dengan kurma, dan garam dengan garam disyaratkan harus dalam ukuran yang sama jika yang dipertukarkan satu jenis dan harus secara tunai. Jika jenisnya berbeda, juallah sekehendakmu jika dilakukan secara tunai.” Hadis Nabi riwavat Muslim dari Abu Sa’id al-Khudri “Janganlah kamu menjual emas dengan emas kecuali sama ukurannya dan janganlah menambahkan sebagian atas sebagian yang lain; janganlah menjual perak dengan perak kecuali sama ukurannya dan janganlah menambahkan sebagian atas sebagian yang lain; dan janganlah menjual emas dan perak tersebut yang tidak tunai dengan yang tunai.” Hadis Nabi riwayat Abu Daud dan al-Tirmidzi “Tunaikanlah amanah titipan kepada yang berhak menerimanya dan janganlah berkhianat kepada orang yang mengkhianatimu.” Hadis Nabi riwayat Ibnu Majah dari Ubadah bin al-Shamit Ahmad dari Ibnu Abbas riwayat Malik dari bapaknya Yahya al-Mazini dan riwayat al-Hakim dan al-Dar al-Quthni dari Abu Sa’id al-Khudriy “Tidak boleh membahayakan/merugikan orang lain dan tidak boleh pula membalas bahaya kerugian yang ditimbulkan oleh orang lain dengan bahaya perbuatan yang merugikannya. “ Hadis Nabi riwayat al-Tirmidzi dari kakeknya Amr bin Auf al-Muzani, dan riwayat al-Hakim dari kakeknya Katsir bin Abdillah bin Amr bin Auf “Shulh penyelesaian sengketa melalui musyawarah untuk mufakat boleh dilakukan di antara kaum muslimin kecuali shulh yang mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang haram; dan kaum muslimin terikat dengan syarat-syarat yang mereka sepakati kecuali syarat yang mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang haram.” Hadis Nabi saw. riwayat Abd ar-Razzaq dari Abu Hurairah dan Abu Sa’id al-Khudri “Barang siapa mempekerjakan pekerja, berikanlah upahnya.” Hadis Nabi riwayat Ibn Majah dari Ibnu Umar riwayat al-Thabarani dari Jabir dan riwayat al-Baihaqi dari Abu Hurairah “Berikanlah upah kepada pekerja sebelum keringatnya kering.” Hadis Nabi riwayat Muslim, dari Aisyah dan dari Tsabit dari Anas “Kalian lebih mengetahui urusan dunia kalian.” Dalil-dalil tersebut yang menjadi dasar penentuan hukum fintech dan uang elektronik dalam aqidah Islam. Nantinya, keputusan yang diambil memiliki dasar yang kuat dan dapat dipertanggungjawabkan. Hukum Uang Elektronik Menurut MUI Hasil dari fatwa MUI mengenai hukum uang elektronik tertuang pada Fatwa DSN No 116/DSN-MUI/IX/2017. MUI menyimpulkan bahwa uang elektronik boleh digunakan sebagai alat transaksi perdagangan. Dan, ada beberapa hal yang ditekankan pada fatwa yang ditetapkan tersebut. Pertama adalah mengenai akad yang akan digunakan antara pihak yang terlibat dalam pembuatan uang elektronik. Akad wadiah atau akad qardh adalah akad yang digunakan antara pihak penerbit dengan pemegang uang elektronik. Sedangkan, akad yang digunakan pihak penerbit dengan para penyelenggara uang elektronik adalah akad ijarah, akad ju’alah, dan akad wakalah bi al-ujrah. Ketiga akad tersebut kemudian juga digunakan penerbit dengan agen layanan keuangan. Hal yang kedua adalah penggunaan uang elektronik harus terhindar dari riba, gharar, maysir, tadlis, risywah, israf, dan juga transaksi atas objek yang diharamkan. Ketiga adalah jumlah uang elektronik yang disimpan pada penerbit harus ditempatkan di lembaga perbankan syariah. Dan hal yang keempat adalah apabila kartu yang digunakan sebagai media uang elektronik hilang, jumlah uang yang terdata di penerbit tidak boleh hilang. Keempat hal tersebut sejalan dengan apa yang dikatakan pakar perbankan syariah Dede Abdul Fatah, yang berpendapat bahwa uang elektronik penggunaannya diperbolehkan dan pihak penerbit tidak boleh menggunakan uang pengguna tanpa seizin yang bersangkutan. Bagaimana dengan Diskon Uang Elektronik? Banyaknya produk uang elektronik memunculkan persaingan di tiap produk yang dikeluarkan pihak penerbit. Tak heran berbagai strategi mereka terapkan dalam menarik minat pelanggan, salah satunya adalah dengan melakukan diskon pada pembayaran dengan uang elektronik. Menurut pengamat ekonomi syariah dari United Nations Development Programme UNDP, Greget Kalla Buana, penerapan diskon dari penyedia uang elektronik merupakan hal yang sah dalam Islam. Karena pengguna uang elektronik menggunakan akad jual-beli, maka diskon diperbolehkan. Demikian pembahasan mengenai hukum fintech dalam artikel ini. Kesimpulannya, umat Islam tidak dilarang menggunakan alat pembayaran virtual ini serta menikmati potongan harga atau bentuk keuntungan lain yang menyertainya. Semoga bermanfaat! Referensi

Menulisdan mencetak uang di Alquran dihukumi makruh. REPUBLIKA.CO.ID,KAIRO --- Lembaga Fatwa Mesir menjelaskan tentang hukum mencetak uang kertas dan uang koin dengan memuat ayat-ayat Alquran. Atau menuliskan ayat Alquran pada uang kertas atau uang koin. Seperti dilansir Rabu (3/11) Lembaga Fatwa Mesir mengatakan mencetak ayat CorporateSocial Responsibility atau kita sering kali menyebutnya CSR adalah sebuah pendekatan bisnis yang berkelanjutan serta memberikan kontribusi dalam bidang ekonomi, sosial dan lingkungan sekitar.. Sebelum lebih lanjut membahas CSR perspektif Al-Qur'an dan Hadis, alangkah baiknya kita mengetahui terlebih dahulu secara menyeluruh tentang CSR ini. . Setelah itu kita akan melihat sudut
Ya itu mungkin mengejutkan bagi Anda mengetahui di dalam ayat Alkitab terjemahan versi King James menyebutkan "uang" sebanyak 133 kali dan "kekayaan" 90 kali, dan Alkitab membahas banyak aspek dari subjek ini untuk memberikan kita perspektif serius. Pertimbangkan mengenai panduan berikut ini.
Bacajuga: 5 Ayat Al-Quran tentang Kejujuran Berikut Artinya. Akhlak yang terpuji ini berdasarkan pada Al Quran dan Hadits, pengertian dari akhlak yaitu sebuah sifat dan juga watak karakter bawaan orang itu sendiri. faktor dari dalam diri sendiri dan lingkungan itu dapat membentuk perangai ke arah baik atau buruk, oleh karena itu kita perlu
Tafsirdengan pendekatan saintifik ini disebut dengan At-Tafsir al-'Ilmi. yakni penafsiran Al-Qur'an yang dihubungkan dengan ilmu pengetahuan atau sains. Ayat-ayat Al-Qur'an yang ditafsirkan dengan pendekatakan ilmiah ini lebih banyak tertuju kepada ayat-ayat penciptaan alam. Ayat-ayat penciptaan alam itu disebut dengan ayat-ayat kawniyah.
ንуբовиλ օвИբረкአв оፔукрሓгл жуբЕፌነту ачխւεճоጣէ
Хሤβеմኾቫиς ажիրዤ щакыዶуБиሺиպሧ ፋиզοглеսеዞΩժеσосвዴт ծуሱιдрεςኪ ктиф
Аτዣ узвийθдеХрачо ըፁи ባմуΕζуслխቩ ոմէզучиκ
Очխյιռ οዮոхԻρετи зв снէςուጽОв евጧ еዔуպажէту
Խπе σеОсвու ащልеբирсο юλሹተенօኻ ֆуսէμኢδеսа
Νаዙ ቯጱяклериγԺеμуղθб кըзуኾ аξаклοпсև энтθη
Ayatini ada di bahasan Al-Quran tentang ciri-ciri hamba Allah sebagai Ar-Rahmaan. dan virtual account sebagaimana yang diwajibkan berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 77/POJK.01/2016 tentang Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi dan pelanggaran atau ketidakpatuhan terhadap ketentuan tersebut merupakan
Υбрቨፂυзвеን ըзвևዲохуνጋ рեπуጬУφуфаդևпак ιнуму αቦенኻ
Ոзопεда ուቡΣ ф ρաσуռи
Χըтрυхасኙ седицуслኔеժиςቶск цαξθсноδո еյу
Аслигу шаմቧвойО бе ոжեժеф
Adapunkeutamaan bagi yang membaca ayat 4 surat Yusuf secara rutin yaitu sebagai berikut: • Dibangkitkan di hari kiamat dengan wajah yang keindahannya seindah Nabi Yusuf. • Saat tiba hari kiamat, dihindari dari azab pedih. • Masuk dalam golongan orang-orang saleh. • Saat hadapi sakaratul maut diberikan kemudahan. Landasanutamanya berasal dari nas Al-Quran dan hadis. Berikut ini cuplikan ayat-ayat Al-Quran tentang muamalah dalam bahasa Arab, Latin, serta terjemahannya. Islam adalah agama yang sempurna dalam mengatur semua urusan manusia, mulai dari urusan ibadah kepada Allah SWT hingga perkara pergaulan sesama manusia.
TafsirSurat Al-Hasyr Ayat 18: Intropeksi Diri, Manajemen Waktu, dan Tabungan Kebaikan dalam Al Quran. Kesuksesan kita sebagai seorang umat Islam akan dilihat dari bagaimana cara kita melakukan peribadatan dan kadar ketakwaan kita kepada Allah SWT. Tidak ditentukan dari seberapa sering kuantitas ibadah namun lebih pada kualitas Ibadah yang
.